Rabu, 10 Maret 2010

Anak Kehilangan Karakter Akibat Teriakan / Sering Dimarahi

Setelah aku membaca dari sebuah artikel dari sebuah majalah. Di situ saya membaca sebuah artikel yang membahas masalah teriakan dan pengaruhnya pada anak. Kadang orang atau orang tu tidak menyadari dari efek teriakan pada anak. Teriakan itu bisa di artikan dengan suara yang keras. Dan kalau lebih khusus adalah orang tua yang memarahi anaknya. Orang tua beranggapan bahwa kalau anak melakukan kesalahan ya harus dimarahi agar tidak mengulangi lagi. Sebenarnya anggapan seperti itu memang ada benarnya, tapi kalo kita cermati itu justru membunuh karekter si anak tersebut.
Pada artikel yang saya baca, di situ memberikan satu contoh tentang gaya hidup manusia primitif yang hidup di sebuah kepulauan terpencil, manusia primitife itu jauh dari kemajuan teknologi dan informasi. Bahkan untuk bertahan hidup mereka hanya bergantung pada alam. Dengan mengandalkan hutan mereka memcari kayu untuk membuat pengapian setiap malam. Oleh karena itu mereka harus menyediakan ranting-ranting pohon untuk pengapian. Karena setiap hari ranting-ranting itu mereka ambil dan pada akirnya mereka mengalami kehabisan ranting-ranting yang kering. Dan mau gak mau mereka harus menebang pohon. Tapi aneh cara yang mereka lakukan untuk menebang pohon yang kuat mereka tidak menggunakan kapak ataupun alat lainnya. Yang mereka lakukan adalah meneriaki pohon itu. Memang aneh sih, tapi memang itu yang mereka lakukan. Beberapa orang yang kuat dan mempunyai keahlian memanjat berada di atas pohon sedangkan yang tidak mempunyai keahlian mereka berada di bawah pohon, setelah itu mereka berteriah bersama-sama. Hal seperti itu dilakukan selama kurang lebih 40 hari dan seharinya mereka berteriak berjam-jam. Wah bisa kita bayangkan gimana tenggorokannya. Tapi apa yang terjadi pohon besar dan kuat itu lama kelamaan mulai menggugurkan daunnya, mati dan mudah untuk ditumbangkan.

Kalo kita pelajari dari contoh di atas memang aneh apa yang dilakukan oleh penduduk primitive itu. Namun dari contoh diatas kita bisa mengambil pelajaran dari mereka. Mereka telah membuktikan bahwa teriakan mereka bisa membunuh pohon yang kuat dan besar itu.

Nah dari itu semua kita tau bahwa teriakan yang dilakukan dengan keras dan berulang-ulang dalam jangka waktu yang lama bisa menyebabkan kematian jiwa.

Kembali ke pokok permasalahan. Dan bagaimana kalau teriakan itu kita tujukan kepada anak-anak kita. Bisa kalian bayangkan sendiri, lama kelamaan anak juga akan mengalami hal yang sama seperti pohon tadi. Mereka akan kehilangan karakter, kehilangan jiwa dan anak tidak bisa lagi berkreasi. Nah jika semua itu tidak mau terjadi pada anak kesanyangan anda jangan lah menggunakan kata-kata yang keras, gunakan kata-kata yang halus dan lebih dimengerti anak untuk membuat anak lebih menjadi baik.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar